A. Earnings
Management
Dalam
proses penyusunan laporan keuangan, manajemen sering melakukan intervensi
terhadap proses penyusunan laporan keuangan, hal ini dilakukan karena manajemen
mempunyai beberapa motivasi untuk hal ini, di antaranya agar laba terlihat
bagus atau stabil, dengan demikian akan meningkatkan nilai perusahan dan pada
akhirnya akan menarik minat investor. Tindakan yang dilakukan oleh manajemen
tersebut dikenal dengan earnings management. Hal ini didukung oleh beberapa
teori yang menguatkan pengertian earnings management ini. Scott mendefinisikan
earnings management sebagai suatu pemilihan kebijakan akuntansi yang dilakukan
oleh manajemen untuk memaksimalkan utilitas mereka dan atau nilai pasar dari
perusahaan (Scott, 1997:295). Definisi yang lain dikemukakan oleh Schipper
bahwa earnings management adalah intervensi dengan maksud tertentu dalam proses
pelaporan keuangan eksternal, untuk mendapatkan keuntungan privat (Schipper
dalam Wolk et al, 2001: 419).
Ada
beberapa perkiraan yang menjadi tujuan dan sasaran dari tindakan earnings
management ini, menurut Foster (1986:224) terdapat beberapa bidang yang
berpotensi diintervensi oleh manajemen dalam usaha untuk melakukan earnings
management, yaitu:
- Yang
berhubungan dengan penjualan
- Timing of invoice, contohnya adalah memindahkan penjualan yang dilakukan pada periode yang akan datang ke periode saat ini dengan melakukan pemunduran tanggal pada invoice
- Phony orders, misalnya melaporkan penjualan pada customer yang semu pada periode ini dan kemudian direvisi pada periode yang akan datang
- Downgrading product, misalnya pengklasifikasian barang tidak rusak sebagai barang rusak dalam rangka melakukan penjualan pada customer dengan harga yang paling rendah
- Splitting invoices, misalnya melakukan split atas satu order pembelian menjadi beberapa order dengan tanggal invoice lebih dari satu akuntansi
- Record prepayment expense, misalnya mencatat advertising prepayment sebagai beban dalam periode tersebut, yaitu saat pembayaran dilakukan
B. Reaksi
Pasar
Reaksi
Pasar adalah segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak
pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk
membentuk segmen pasar.
Manfaat
Reaksi Pasar
- Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
- Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
- Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
- Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
- Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Dalam
suatu perusahaan yang baru atau dalam masa perkembangan memerlukan suatu hal
dalam mendukung apa yang menjadi keharusan untuk dilakukan serta mengetahui
dampak apa yang akan terjadi pada yang akan datang. Earning management sendiri
merupakan tidakan oleh manajemen di suatu perusahaan untuk mempercepat
perkembangan perusahaan disuatu pasar dengan menggunakan metode kebijakan
akuntansi serta berpegangan dengan pasar yang sedang terjadi. Reaksi pasar dan
eaning manajemen sangat dan pasti mempunyai hubungan yang seimbang, karena
dengan reaksi pasar suatu manajamen perusahaan dapat menilai atau mengetahui karakteristik
suatu pasar yang beredar sehingga dapat mengambil keputusan untuk membuat
perusahaan berkembang lebih jauh dan informasi dari reaksi pasar akan diolah
atau digunakan untuk melakukan analisis akuntansi, dengan demikian suatu
perusahaan dapat memaksimalkan dari segi finansial ataupun non finansial.