Jumat, 02 Desember 2016

Pengaruh Hubungan Earning Management Dan Reaksi Pasar

A. Earnings Management
      Dalam proses penyusunan laporan keuangan, manajemen sering melakukan intervensi terhadap proses penyusunan laporan keuangan, hal ini dilakukan karena manajemen mempunyai beberapa motivasi untuk hal ini, di antaranya agar laba terlihat bagus atau stabil, dengan demikian akan meningkatkan nilai perusahan dan pada akhirnya akan menarik minat investor. Tindakan yang dilakukan oleh manajemen tersebut dikenal dengan earnings management. Hal ini didukung oleh beberapa teori yang menguatkan pengertian earnings management ini. Scott mendefinisikan earnings management sebagai suatu pemilihan kebijakan akuntansi yang dilakukan oleh manajemen untuk memaksimalkan utilitas mereka dan atau nilai pasar dari perusahaan (Scott, 1997:295). Definisi yang lain dikemukakan oleh Schipper bahwa earnings management adalah intervensi dengan maksud tertentu dalam proses pelaporan keuangan eksternal, untuk mendapatkan keuntungan privat (Schipper dalam Wolk et al, 2001: 419).
      Ada beberapa perkiraan yang menjadi tujuan dan sasaran dari tindakan earnings management ini, menurut Foster (1986:224) terdapat beberapa bidang yang berpotensi diintervensi oleh manajemen dalam usaha untuk melakukan earnings management, yaitu:
      - Yang berhubungan dengan penjualan 
  • Timing of invoice, contohnya adalah memindahkan penjualan yang dilakukan pada periode yang akan datang ke periode saat ini dengan melakukan pemunduran tanggal pada invoice
  • Phony orders, misalnya melaporkan penjualan pada customer yang semu pada periode ini dan kemudian direvisi pada periode yang akan datang
  • Downgrading product, misalnya pengklasifikasian barang tidak rusak sebagai barang rusak dalam rangka melakukan penjualan pada customer dengan harga yang paling rendah   
      - Yang terkait dengan beban
  • Splitting invoices, misalnya melakukan split atas satu order pembelian menjadi beberapa order dengan tanggal invoice lebih dari satu akuntansi
  • Record prepayment expense, misalnya mencatat advertising prepayment sebagai beban dalam periode tersebut, yaitu saat pembayaran dilakukan
B. Reaksi Pasar
      Reaksi Pasar adalah segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
      Manfaat Reaksi Pasar
  • Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
  • Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
  • Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
  • Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
  • Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
C. Pengaruh Hubungan Earning Management dan Reaksi Pasar
      Dalam suatu perusahaan yang baru atau dalam masa perkembangan memerlukan suatu hal dalam mendukung apa yang menjadi keharusan untuk dilakukan serta mengetahui dampak apa yang akan terjadi pada yang akan datang. Earning management sendiri merupakan tidakan oleh manajemen di suatu perusahaan untuk mempercepat perkembangan perusahaan disuatu pasar dengan menggunakan metode kebijakan akuntansi serta berpegangan dengan pasar yang sedang terjadi. Reaksi pasar dan eaning manajemen sangat dan pasti mempunyai hubungan yang seimbang, karena dengan reaksi pasar suatu manajamen perusahaan dapat menilai atau mengetahui karakteristik suatu pasar yang beredar sehingga dapat mengambil keputusan untuk membuat perusahaan berkembang lebih jauh dan informasi dari reaksi pasar akan diolah atau digunakan untuk melakukan analisis akuntansi, dengan demikian suatu perusahaan dapat memaksimalkan dari segi finansial ataupun non finansial.

Selasa, 08 November 2016

Kendala Dalam Mewujudkan Kinerja Bisnis Etis

A. Pengertian Etika Bisnis

     Menurut Velasques (2005) Etika bisnis merupakan studi standar moral dan bagaimana standar itu diterapkan kedalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapakan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi. Studi ini tidak hanya mencakup analisa norma moral dan nilai moral, namun juga berusaha mengaplikasikan kesimpulan-kesimpulan analisis tersebut ke beragam isntitusi, teknologi, transaksi aktivitas dan usaha-usaha yang kita sebut bisnins
     Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.

     Etika dan bisnis mempunyai hubungan sangat kuat, etika yang baik dan tepat berasal dan dihasilkan dari moral dalam bisnis antara lain :
  • Praktik bisnis yang bermoral hanya akan memberikan keuntungan ekonomis dalam jangka panjang. Bagi bisnis yang didesain untuk keun­tungan jangka pendek hanya akan memberikan insentif yang kecil. Dalam kompetisi bisnis di pasar yang sama, keuntungan jangka pendek merupakan keputusan yang diambil oleh kebanyakan perusahaan untuk dapat bertahan.
  • Beberapa praktik bisnis yang bermoral mungkin tidak memiliki nilai ekonomis bahkan dalam jangka panjang sekalipun. Sebagai contoh, bagaimana mengkampanyekan kerugian merokok, sebagai lawan dari promosi rokok itu sendiri.
  • Praktik bisnis yang bermoral akan menghasilkan keuntungan akan sangat tergantung pada saat bisnis tersebut dijalankan. Pada pasar yang berbeda, praktik yang sama mungkin tidak memberikan nilai ekonomis. Jadi masalah tumpang tindih antara eksistensi moral dan keuntungan sifatnya terbatas dan insidental (situasional)
B. Masalah Etika Bisnis
  1. Suap(Bribery) adalah tindakan berupa menawarkan, memberi, menerima, atau meminta sesuatu yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban publik.
  2. Paksaan(Coercion) adalah tekanan, batasan, dorongan dengan paksa atau dengan menggunakan jabatan atau ancaman.
  3. Penipuan(Deception) adalah tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan mengucapkan atau melakukan kebohongan.
  4. Pencurian(Theft) merupakantindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita property milik orang lain tanpa persetujuan pemiliknya. Properti dapat berupa property fisikatau konseptual.
  5. Diskriminasi tidakjelas(Unfair discrimination) adalah perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan, atau agama.
C. Cara Menciptakan Etika Bisnis Serta Melihat Indikator

     Dalam setiap masalah akan selalu ada kesempatan untuk membaiki atau mencengah. Masalah etika bisnis dapat di atasi perorangan atau perusahaan dalam menjalan bisnisnya dengan membuat cara yang efektik dan baik dalam mengelola dan selalu mengunci keberhasilan dalam etika bisnis dengan melihat indikator apakah sudah tepat atau tidak. Berikut beberapa keterangan dalam memperthatikan etika bisnis dan indikator.

     Etika bisnis yang baik harus memperhatikan sebagi berikut:
  1. Pengendalian diri.
  2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility).
  3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.
  4. Menciptakan persaingan yang sehat.
  5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”.
     Indikator dalam menjaga atau mencegah keluar dari etika bisnis serta menyatakan apakah seseorang atau perusahaan telah melaksanakan etika bisnis dalam kegiatannya:

  1. Indikator Etika bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pebisnis telah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien tanpa merugikan masyarakat lain. Berdasarkan indikator ini seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang telah disepakati sebelumnya.
  2. Indikator etika bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hukum seseorang atau suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis apabila seseorang pelaku bisnis atau suatu perusahaan telah mematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
  3. Indikator etika berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis dianggap beretika bilamana dalam pelaksanaan bisnisnya senantiasa merujuk kepada nilai-nilai ajaran agama yang dianutnya.
  4. Indikator etika berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baik secara individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya dengan mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa.
  5. Indikator etika bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila masing-masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadinya.

Sabtu, 15 Oktober 2016

Etika Dalam Bisnis Internasional

     Pentingnya etika dalam dunia bisnis adalah superlatif dan global. Tren baru dan masalah timbul setiap hari yang dapat membuat beban penting untuk organisasi dan endconsumers. Saat ini, kebutuhan  untuk perilaku etis dalam organisasi telah menjadi  penting untuk menghindari tuntutan hukum mungkin. Skandal publik dan praktik penyimpangan perusahaan  menyesatkan, telah mempengaruhi persepsi publik  dari banyak organisasi. 
     Sebagai perusahaan multinasional berkembang secara global dan memasuki pasar asing, perilaku etis dari pejabat dan karyawan menganggap penting ditambahkan  sejak keanekaragaman budaya yang terkait dengan ekspansi tersebut dapat merusak nilai-nilai budaya  dan etika banyak berbagi diamati dalam organisasi adat istiadat homogeny (Mahdavi, 2001).

A. Norma-Norma Moral Yang Umum Pada Taraf Internasional
Salah satu masalah besar yang sudah lama disoroti serta didiskusikan dalam etika filosofis adalah relatif tidaknya norma-norma moral. Norma moral relatif saja tidak bisa dipertahankan. Namun demikian, itu tidak berarti bahwa norma-norma moral bersifat absolut atau tidak mutlak begitu saja.
Norma taraf bisnis dibagi menjadi tiga yaitu:
1.      Menyesuaikan Diri
Norma-norma moral yang penting berlaku di seluruh dunia. Sedangkan norma-norma non-moral untuk  perilaku manusia bisa berbeda di berbagai tempat.  Misalnya, norma-norma sopan santun dan bahkan  norma-norma hukum di semua tempat tidak sama.
2.      Regorisme Moral
Pandangan kedua memilih arah terbalik disebut “rigorisme moral”, karena mau mempertahankan  kemurnian etika yang sama seperti di negerinya  sendiri. Mereka mengatakan bahwa perusahaan di luar  negeri hanya boleh melakukan apa yang boleh  dilakukan di negaranya sendiri dan justru tidak  boleh menyesuaikan diri dengan norma etis yang berbeda di tempat lain. Mereka berpendapat bahwa apa yang dianggap baik di negerinya sendiri, tidak mungkin menjadi kurang baik di tempat lain. Kebenaran yang dapat ditemukan dalam pandangan regorisme moral ini adalah bahwa kita harus konsisten dalam perilaku moral kita. Norma-norma etis memang bersifat umum. Yang buruk di satu tempat tidak mungkin menjadi baik dan terpuji di tempat di tempat lain. Namun para penganut rigorisme moral kurang memperhatikan bahwa situasi  yang berbeda turut mempengaruhi keputusan etis.
3.      Imoralisme Naif
Menurut pandangan ini dalam bisnis internasional tidak perlu kita berpegang pada norma-norma etika. Kita harus memenuhi ketentuan-ketentuan hukum (dan itupun hanya sejauh ketentuan itu ditegakkan di negara bersangkutan), tetapi selain itu, kita tidak terikat norma-norma moral. Malah jika perusahaan terlalu memperhatikan etika, ia berada dalam posisi yang merugikan, karena daya saingnya akan terganggu.

B. Persoalan Etika Dalam Bisnis Internasional
     Fenomena yang agak baru di atas panggung bisnis dunia adalah korporasi multinasional, yang juga disebut korporasi transnasional. Yang dimaksudkan dengannya adalah perusahaan yang mempunyai investasi langsung dalam dua negara atau lebih. Jadi, perusahaan yang mempunyai hubungan dagang dengan luar negeri, dengan demikian belum mencapai status korporasi multi nasional (KMN), tetapi perusahaan yang memilki pabrik di beberapa negara termasuk di dalamnya.
     Bentuk pengorganisasian KMN bisa berbeda-beda. Biasanya perusahaan-perusahaan di negara lain sekurang-kurangnya untuk sebagian dimiliki oleh orang setempat, sedangkan manajemen dan kebijakan bisnis yang umum ditanggung oleh pimpinan perusahaan di negara asalnya. KMN ini untuk pertama kali muncul sekitar tahun 1950-an dan mengalami perkembangan pesat. Contoh KMN seperti Coca-Cola, Johnson & Johnson, General Motors, IBM, Mitsubishi, Toyota, Sony, Unilever yang memiliki kegiatan di seluruh dunia dan menguasai nasib jutaan manusia.
Di bawah ini akan dibahas usulan De George tentang norma-norma etis yang terpenting bagi KMN.
1.      Koorporasi multinasional tidak boleh dengan sengaja mengakibatkan kerugian langsung.
          Norma pertama ini mengatakan bahwa suatu tindakan tidak etis, bila KMN dengan tahu dan          mau mengakibatkan kerugian bagi negara biarpun tidak dengan sengaja atau langsung- menurut keadilan kompensatoris ia wajib memberi ganti rugi.
2.      Koorporasi multinasional harus menghasilkan lebih banyak manfaat daripada kerugian.
          Norma ini tidak membatasi diri pada segi negatif, tapi memerintahkan sesuatu yang positif da ditegasakan lagi bahwa yang positif harus melebihi yang negatif.
3.      Dengan kegiatannya korporasi multinasional itu harus memberi kontribusi.
          KMN harus menyumbangkan juga pada pembangunan negara berkmbang. KMN harus bersedia melakukan alih teknologi dan alih keahlian.
4.      Koorporasi multinasional harus menghormati HAM dari semua karyawannya
          KMN harus memperhatikan tentang upah dan kondisi kerja di negara berkembang.

C. Kesimpulan
     Ketika berbicara masalah “etika” dalam bisnis maka kita akan berbicara masalah “moral” yang bersumber didalam hati nurani manusia “a goodness or badness” (kebaikan atau keburukan). Bahwa Tuhan YME sudah menciptakan manusia dengan sesempurna mungkin yang dilengkapi dengan akal dan modal “hati nurani” didalam menjalani kehidupan sesuai dengan yang Tuhan ajarkan.
Berbisnis merupakan suatu aktivitas didalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia diperlukan sekumpulan “kode etik”  unwritten or written sebagai batas-batas dalam manusia berbisnis. 
     Pada zaman modern orientasi bisnis tanpa batas sudah menjadi issue global perdagangan internasional dan ekspansi jauh dari entitas bisnis tidak lagi terkait dengan kerangka kerja terbatas arena nasional atau bahkan regional. Isu-isu ini telah diasumsikan dimensi global dan dengan demikian memerlukan solusi global Untuk itu, ia menduga bahwa mungkin sebuah organisasi internasional merupakan kendaraan terbaik melalui mana kode etik yang mencakup semua aspek bisnis dapat dikembangkan. 
     Sekali-atas dasar seperti kode perjanjian internasional disusun, menandatangani dan meratifikasi, mungkin bijaksana untuk meninggalkan pelaksanaan perjanjian dengan subjek negara anggota untuk melakukan audit berkala oleh badan internasional yang independen. WTO akhirnya dapat mengambil peran ini. Sementara itu, organisasi global perlu mengembangkan dan menegakkan kode etik mereka sendiri secara khusus ditujukan pada isu-isu terkait dengan lingkungan bisnis multikultural multinasional.

Senin, 09 November 2015

Tugas Softskill Translate

Perilaku Konsumen, Edisi Kedelapan
SCHIFFMAN & KANUK
Bab 16
Pengambilan Keputusan Konsumen

Tingkat Pengambilan Keputusan Konsumen
  1. Pemecahan Masalah Secara Luas
  2. Pemecahan Masalah Secara Terbatas
  3. Perilaku Respon Rutin

Model Konsumen: Empat Pandangan Pengambilan Keputusan Konsumen
  1. Pandangan Ekonomi
  2. Pandangan Pasif
  3. Pandangan Kognitif
  4. Pandangan Emosional

Tiga Tahapan Pengambilan Keputusan Konsumen

  1. Butuh Pengakuan
  2. Mencari Pra Pembelian
  3. Evaluasi Alternatif

Faktor-faktor yang Memungkinan untuk Meningkatkan Mencari Pra Pembelian
Faktor Produk
  1. Waktu interpurchase lama (produk tahan lama atau jarang digunakan)
  2. Perubahan sering di styling produk
  3. Volume pembelian (Jumlah Unit yang banyak)
  4. Harga Tinggi
  5. Banyak merek alternatif
  6. Banyak variasi dalam fitur

Pengalaman
  1. Pembelian pertama kali
  2. Tidak ada pengalaman masa lalu karena produk baru
  3. Pengalaman masa lalu tidak memuaskan dalam kategori produk Sosial Akseptabilitas
  4. Pembelian tersebut adalah untuk hadiah
  5. Produk ini terlihat nilai social

Pembelian diskresioner daripada yang diperlukan
  1. Semua alternatif memiliki keduanya konsekuensi diinginkan dan tidak diinginkan
  2. Anggota keluarga tidak setuju pada persyaratan produk atau evaluasi alternatif
  3. Penggunaan produk menyimpang dari kelompok referensi penting
  4. Pembelian tersebut melibatkan pertimbangan ekologi
  5. Banyak sumber informasi yang saling bertentangan

Faktor Produk
Karakteristik demografi Konsumen
  1. Berpendidikan Baik
  2. Berpenghasilan Tinggi
  3. Berpendudukan Kerah Putih
  4. Dibawah 35 tahun

Kepribadian
  1. Rendah dogmatis
  2. Perseptor berisiko rendah (categorizer luas)
  3. Faktor pribadi lainnya, seperti keterlibatan produk yang tinggi dan kenikmatan belanja dan pencarian 


Isu dalam Evaluasi Alternatif
  1. Daftar Belanja
  2. Kriteria untuk Mengevaluasi Merek Digunakan
  3. Aturan Keputusan Konsumen
  4. Gaya hidup sebagai Strategi Keputusan Konsumen
  5. Informasi lengkap dan Alternatif
  6. Seri Keputusan
  7. Aturan keputusan dan Strategi Pemasaran
  8. konsumsi Visi
Inept Set
Merek yang konsumen dikeluarkan dari pertimbangan pembelian.

Inert Set
Merek yang konsumen acuh tak acuh terhadap mereka karena dianggap sebagai tidak memiliki keuntungan tertentu

Aturan Keputusan Konsumen
  • Kompensasi
  • Non kompensasi
  1. Aturan Keputusan penghubung
  2. Aturan keputusan yang memisahkan
  3. Aturan leksikografi
Aturan Keputusan kompensasi
Suatu jenis aturan keputusan di mana konsumen mengevaluasi setiap merek dalam hal setiap atribut yang relevan dan kemudian memilih merek dengan skor tertimbang tertinggi.
Aturan keputusan bukan kompensasi
Suatu jenis aturan pengambilan keputusan konsumen dimana evaluasi positif dari atribut merek tidak mengimbangi evaluasi negatif dari merek yang sama pada beberapa atribut lainnya.

Aturan Keputusan penghubung
Sebuah keputusan aturan non kompensasi  dimana konsumen menetapkan titik potong minimal dapat diterima untuk setiap atribut dievaluasi. Merek yang jatuh di bawah titik potong pada salah satu atribut dieliminasi dari pertimbangan lebih lanjut.

Aturan Keputusan Yang Memisahkan
Sebuah keputusan aturan non kompensasi dimana konsumen menetapkan titik potong minimal dapat diterima untuk setiap atribut produk yang relevan.

Aturan leksikografi
Sebuah aturan non kompensasi pengambilan keputusan - atribut konsumen produk peringkat pertama dalam hal penting, kemudian membandingkan merek dalam hal atribut yang dianggap paling penting.

Mempengaruhi Rujukan Aturan Keputusan
Sebuah aturan keputusan disederhanakan dengan yang konsumen membuat pilihan produk berdasarkan peringkat mereka ditetapkan sebelumnya secara keseluruhan merek dipertimbangkan, bukan pada atribut tertentu.

Gunakan hipotetis Aturan Keputusan Populer dalam Membuat Keputusan Pembelian Laptop Ultralight
Mengatasi Informasi Hilang
  • Penundaan keputusan sampai informasi yang hilang diperoleh
  • Abaikan informasi yang hilang dan menggunakan informasi yang tersedia
  • Mengubah keputusan strategi untuk satu yang mengakomodasi lebih baik untuk informasi yang hilang
  • Menyimpulkan informasi yang kurang
Hasil Evaluasi Harga Pembelian

  • Kinerja actual Cocok Harapan
Merasanetral
  • Kinerja yang sebenarnya melampaui harapan
Konfirmasi tidak positifdariHarapan
  • Kinerjadi bawah ekspektasi
konfirmasinegatifdariHarapan     

PERILAKU HADIAH
Pemberian Hadiah adalah tindakan komunikasi simbolik, dengan makna eksplisit dan implisitmulai dari ucapan selamatdan cinta, menyesal, kewajiban, dan dominasi.

Apakah Konsumen Kuran Setia - Kenapa?

  1. Kelimpahan pilihan
  2. Ketersediaan informasi
  3. hak
  4. komoditisasi
  5. ketidakamanan
  6. waktu kelangkaan
Harris Nugroho (13213944)






Minggu, 11 Oktober 2015

Essay Kepuasan Konsumen

           Kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat yang dirasakan sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen adalah respon terhadap evaluasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya. Harapan konsumen terhadap suatu barang atau jasa telah dibentuk sebelum konsumen membeli barang atau jasa tersebut.
          Pada saat proses pembelian dilakukanan, konsumen menginginkan barang atau jasa yang mereka terima sesuai dengan harapan, keinginan dan keyakinan mereka. Barang atau jasa yang sesuai dengan harapan konsumen akan menyebabkan konsumen merasa puas. Pengalaman konsumen terhadap barang atau jasa ketika digunakan tanpa diperngaruhi oleh harapan mereka. Konsumen akan puas jika penjual menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
         Produk disebut berkualitas bagi konsumen, jika produk itu dapat memenuhi kebutuhanya. Serta jika konsumen mendapatkan pelayanan yang baik karena dimata konsumen barang yang menggunakan merek mahal pasti akan mendapatkan pelayanan yang diharapkan dari produk yang dijual. Dilain itu dari sisi harga dapat menentukan kepuasan konsumen.
         Jika harga terlalu mahal dan tidak mendapat apa yang diinginkan konsumen, terjadi ketidakpuasan dan sebaliknya. Cara mengukur kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan cara menyediakan beberapa selembaran keluhan atau saran terhadap barang yang dibeli konsumen, sehingga dapat diketahui apa masalah konsumen pada produk yang dijual. Serta melakukan survei kepuasan konsumen pelanggan untuk mengukur tingkat keluhan kepuasan konsumen terhadap barang yang dijual.

Selasa, 06 Oktober 2015

Artikel Pasar Modal Dan Perkembangan Di Indonesia

Pasar Modal

           Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, di mana ada pedagang, pembeli, dan juga tawar menawar harga. Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah wahana yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Undangundang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal telah menggariskan bahwa Pasar Modal mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Pertumbuhan suatu Pasar Modal sangat tergantung dari kinerja perusahaan efek. Untuk mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam pengembangan Pasar Modal diperlukan suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus menjalin kerja sama yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu menyediakan berbagai jenis produk dan alternatif investasi bagi masyarakat.
          Guna memenuhi kenutuhan jaman yang semakin berkembanga sebagai negara hukum, pemerintah Indonesia mengaktifkan beroperasinya pasar modal dengan tujuan untuk lebih memacu laju pertumbuhan ekonomi nasional. Upaya tersebut dilandaskan oleh adanya kebutuhan dana pembangunan yang semakin meningkat. Dengan demikian melalui pasar modal, dunia usaha akan dapat memperoleh sebagian atau seluruh pembiayaan diperlukan. Selain itu, juga dimaksudkan untuk meratakan hasil-hasil pembangunan melalui kepemilikan saham-saham perusahaan serta penyediaan lapangan kerja dan pemerataan kesempatan usaha.
Umumnya pasar modal terbagi atas tiga segmen utama dan setiap segmen mempunyai karakteristik khusus seperti pasar modal kredit hipotek lazimnya untuk pembangunan perumahan, perkantoran, pabrik dan bangunan lainnya, pasar modal untuk obligasi pemerintah ( pusat / daerah ), pasar modal untuk sektor ekonomi terbagi lagi dalam sub kategori perusahaan agribisnis, industri dan perusahaan jasa.
           Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai 2 fungsi, yaitu fungsi ekonomi adalah menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak investor dan pihak yang memerlukan dana. Sedangkan fungsi keuangan, adalah memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternative pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.


Cara dan Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia

            Pasar modal Indonesia saat ini masih kalah bersaing dengan pasar modal di negara lain, bahkan di kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura dan Malaysia.  salah satu cara untuk dapat bersaing yaitu dengan dapat dilakukan sosialisasi dan edukasi. Cara sosialisasi ini dapat berupa menggelar promosi ke berbagar daerah di Indonesia dengan tujuan masyarakat luas akan merasa tercangkup dalam memperngaruhi pasar modal di Indonesia. Selain itu dilakukan pendekatan ekonomi makro dan mikro beiringan dengan peran pemerintah, dengan pendekatan ini diperlukan beberapa perbaikan dibeberapa aspek seperti sistem ekonomi karena terjadinya moral hazard diberbagai sektor ekonomi dan politik. Permasalahan moral hazard sudah cukup luas dan mendalam. Dalam skala yang luas, faktor moral dan etika harus dimasukkan sebagai variabel ekonomi yang penting, khususnya dalam pola tingkah laku berekonomi dan berbisnis.
            Yang kedua perbaikan sistem sosial politik karena Dari sudut sejarah ekonomi, suatu bangsa memasuki tahap negara kesejahteraan ditandai dengan berkembangnya ekonomi yang melindungi pihak yang lemah. Pada periode ini negara mulai memperhatikan antara lain perlindungan tenaga kerja, perlindungan konsumen. Undang-undang yang berkenaan untuk perlindungan berbagai pihak tersebut untuk mengoreksi industrialisasi yang tidak selalu memberikan kebaikan kepada semua golongan masyarakat. Dan yang terakhir yaitu sistem hukum dan penegakannya, dengan itu akan menciptakan kestabilan ekonomi didalam negeri serta dapat membuat langkah-langkah kongkrit untuk jangka pendek maupun panjang.
           Dengan langkah-langkah tersebut Indonesia dapat berkembang dan dapat meningkatkan terus pasar modalnya setiap tahun, seperti ditahun 2014 IHSG mencapai 22,23% dan terus meningkat sampai di 22,76%. Dengan pencapaian tersebut akan membuat Peluang dan keuntungan dari berinvestasi di pasar modal Indonesia semakin meningkatkan daya tarik pasar modal Indonesia di mata investor asing.

Senin, 28 September 2015

Artikel Pasar

Pasar

Pendahuluan

             Pengertian Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. 
             Struktur Pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industry. Secara luas pasar dibagi menjadi berdasarkan bentuknya, berdasarkan wujud, luas jangkauan, dan hubungan proses produksi. Didalam artikel ini kita dapat mengetahui secara lengkap apa yang dimaksud dari diatas tersebut. Didalam bagian bagian pasar yang disebutkan tadi, adapun fungsi pasar sebagai berikut yaitu:
  • Pasar sebagai Sarana Distribusi
berfungsi memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya kepada konsumen.
  • Pasar sebagai Pembentuk Harga
berfungsi membuat harga dimana pada suatu pasar terdapat para pembeli menawarkan harga jual yang diakhiri kesepakatan
  • Pasar sebagai Sarana Promosi
Berfungsi menjadi tempat memperkenalkan suatu barang/jasa berserta keunggulan yang dibutuhkan konsumen

Pembahasan

Berdasarkan Bentuk-Bentuknya
Pasar Persaingan Sempurna yaitu pasar dimana dalam suatu industri terdapat sangat banyak penjual maupun pembeli dan produk yang diperdagangkan bersifat homogen sempurna.
Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana dalam sebuah industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna
Monopolistic adalah suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak dan pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli 
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri dari beberapa produsen saja. Jika hanya dua perusahaan disebut dengan duopoli 
Berdasarkan Wujudnya
  • Menurut Kegiatannya
Pasar nyata adalah pasar nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barangbarang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.

  • Menurut Transaksinya
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya. 

Berdasarkan Luas Jangkauannya
Pasar Lokal adalah suatu pasar yang pelaksanaannya dalam bentuk lokal atau daerah tertentu.
Pasar Nasional adalah suatu pasar sebagai pertemuan antara penjual dengan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah dalam satu negara, contoh pasar nasional adalah pasar cengkih di manado, pasar kakao di makassar, pasar tembakau di sumatra dan lain-lain.
Pasar Internasional adalah suatu pasar sebagai pertemuan antara pembeli dengan penjual di berbagi negara contoh pasar internasional pasar karet di malaysia, pasar tembakau di Bremen, dan pasar Kopi di dunia.
Berdasarkan Hubungan Proses Produksinya
Pasar Input (Pasar faktor-faktor produksi) adalah pasar yang memperjualbelikan hasil-hasil produksi alam berupa hasil pertanian, tanah dan tenaga kerja, serta barang modal.
Pasar Output (Pasar  Produk) adalah pasar yang memperjuabelikan barang-barang hasil produksi (dalam bentuk barang jadi). 
Kesimpulan

          Pasar adalah bertemunya penjual dan pembeli secara langsung yang didalamnya melakukan permintaan dan penawaran terhadap barang atau jasa. Dengan melakukan kegiatan tersebut akan membuat ketetapan harga dalam artian luas. Sehingga jika pasar sudah mempunyai harga ketetapan didalam pasar mikro maupun makro akan melahirkan berbagai jenis jenis pasar yang disesuaikan dengan keadaan, waktu, kejadian yang sedang berlangsung maupun yang akan berlangsung.